ACEH BESAR—Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Aceh menandatangani nota kesepakatan bersama dengan Kolej Universiti Islam Malaka (KUIM). Nota Kesepakatan bersama tersebut ditandatangai oleh ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Aceh, Tgk. Muhammad Yasir,.MA dan Profesor Madya Ts Dr Asnul Dahar Bin Haji Minghat dari pihak Kolej Universiti Islam Malaka.
Nota kesepakatan bersama atau Memorendum Of Understanding”(MoU) ini dilaksanakan dalam bidang: Peningkatan Kinerja Institusi, meliputi pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, workshop dan publikasi jurnal.
Kedua belah pihak menyatakan sangat gembira bisa melangsungkan kerja sama yang baik ini dan bahkan keduanya berharap agar “hubungan” baik ini terjalin tanpa batas. “Kita tentu sangat gembira dengan kerja sama ini dan tentu saja kita berharap ini terjalin untuk selama-lamanya, apalagi kita tahu bahwa mereka; Kolej University Islam Malaka, mempunyai beberapa “program” yang sama seperti yang kita lakukan di STISNU, mereka juga sangat menekan agar generasi muda Islam paham agama dengan baik serta mampu menyeimbangkan antara fikir dan zikir dan juga mampu menyelaraskan antara tekstual dan konstektual,” ungkap ketua STISNU Aceh.
Di pihak lain, mewakili KUIM Profesor Madya Ts Dr Asnul Dahar Bin Haji Minghat juga berharap hal yang sama. “Ini tentu saja suatu anugerah terbaik baik kami dan bagi STISNU Aceh. Actually, Kami sudah buat MOU ini dengan UIN Ar-Raniry sebelum ini, dan kemudian dengan STISNU Aceh ini, kami sangat gembira karena KUIM semakin banyak mengadakan kerjasama antar negara,” demikan Dr Asnul.
Kerjasama ini tentu sangat diperlukan oleh kedua lembaga ini dalam rangka menjawab tantangan umat secara global dan meningkatkan kualitas kedua lembaga tersebut. Pembina STISNU Aceh, Tgk. H. Faisal, M. Ali menyatakan: “Kita tentu tahu ikatan baik yang dilakukan orang tua kita dahulu, di Malaisyia ada kampung Aceh dan di Aceh ada kampung keudah, karena terjalinnya hubungan yang harmonis sehingga mudah bagi mereka dahulu untuk saling membantu satu sama lain, baik di bidang dakwah, pendidikan keagamaan, isu-isu sosial dan nasional lainnya.
“Maka, sudah saatnya kita rajut kembali ikatan yang baik ini agar ukhuwah islamiyah, ukhwah insaniyyah senantias tumbuh dengan baik di generasi kita dan generasi-generasi mendatang sesudah kita,” tegasnya.
Penandatanganan Memorendum of understanding (MoU) ini berlangsung di kantor ketua STIS Nahdlatul Ulama Aceh, di Komplek Dayah Mahyal Ulum Al-‘Azizyah, Sibreh, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, Senin (3/3/2020).